Sumur Resapan Untuk Konservasi Air Tanah

Sumur Resapan Untuk Konservasi Air Tanah

Air tanah merupakan sumber air yang sangat penting bagi makhluk hidup. Dan air tanah tersebut tersimpan dalam lapisan yang disebut akuifer. Akuifer merupakan sumber air tanah yang sangat penting. Akuifer tersebut dapat dijumpai pada dataran pantai, daerah kaki gunung, lembah antar pegunungan, dataran aluvial dan daerah topografi karst. Pemakaian air tanah harus mempertimbangkan faktor kelestarian air tanah, yang meliputi faktor kualitas dan kuantitas air. Salah satu cara mempertahankan kuantitas air tanah adalah dengan menerapkan sumur resapan. Keuntungan dari pemanfaatan adalah dapat menambah jumlah air tanah dan mengurangi jumlah limpasan.

Infiltrasi untuk menambah jumlah air yang masuk kedalam tanah jadi fluktuasi muka air tanah pada waktu musim hujan dan kemarau tidak terlalu tajam. Karena dengan sumur resapan akan memberikan dampak berkurangnya limpasan permukaan. Air hujan yang semula jatuh keatas permukaan genteng tidak langsung mengalir ke selokan atau halaman rumah karena mengalir melalui seng terus tertampung kedalam sumur resapan. Akibat yang bisa dirasakan adalah air hujan tidak menyebar ke halaman atau selokan. Jadi akan mengurangi terjadinya limpasan permukaan. Pemasangan sumur bisa dengan model tunggal dan komunal. Maksud sumur resapan model tunggal untuk satu rumah, tetapi yang komunal satu sumur resapan untuk bersama-sama (jadi lebih dari satu rumah).

Latar Belakang

Air tanah merupakan sumber air yang sangat penting bagi makhluk hidup. Dan air tanah tersebut tersimpan dalam lapisan akuifer. Jadi akuifer merupakan sumber air tanah yang sangat penting. Akuifer tersebut terdapat pada dataran pantai, daerah kaki gunung, lembah antar pegunungan, dataran aluvial dan daerah topografi karst.

Peninjauan akuifer dari sistemnya terdiri dari akuifer tak tertekan, akuifer semi tertekan dan akuifer tertekan. Akuifer dataran pantai pada umumnya berkembang sebagai daerah pemukiman yang padat (misal Jakarta) . Karena akuifer daerah ini merupakan sumber air tanah yang sangat penting bagi daerah kota tersebut. Air tanah di daerah tersebut bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan kota tetapi juga untuk pertanian.

Susunan hidrogeologi dalam lingkungan pantai

adalah suatu jajaran lapisan dengan berbagai kondisi terdiri dari kombinasi lapisan akuifer tertekan dan tak tertekan. Kondisi lapisan akuifer daerah pantai pada umumnya tidak seideal dalam teori. Karena hanya terdiri dari lapisan akuifer tunggal akan tetapi amatlah kompleks. Lapisan akuifer yang paling atas dapat sebagai lapisan akuifer tertekan atau sebagai lapisan tak tertekan. Tebal tipis lapisan akuifer di berbagai tempat tidak sama (seragam). Karena untuk menggambarkan kondisi pantai, suatu penampang hidrogeologi ideal ditunjukkan sebagai suatu sistem akuifer pantai berlapis yang lepas pantainya diperluas hingga ke dasar. Dalam kedaan alami, kondisi yang tidak terganggu, terdapat suatu garis kemiringan hidrolik seimbang yang mengarah kelaut, dalam setiap akuifer dengan air tawar yang mengalir kelaut. Pada gambar 1 di lapisan paling atas pada akuifer tak tertekan, air tawar mengalir bebas kelaut. Di bawahnya pada akuifer tertekan air tawar mengalir ke laut melalui bocoran terus ke lapisan atas dan atau mengalir bebas ketebing

Di bawah kondisi “steady-state” suatu “interface” yang tidak berubah dipertahankan bentuk dan posisinya di tentukan oleh potensi air tawar dan garis kemiringan. Pada suatu kasus sistem satu lapisan, air laut pada dasarnya akan statis pada kondisi “steady-state”. Pada sustu sistem lapisan, jika ada kebocoran vertikal air tawar kedalam suatu daerah air asin, pada daerah ini air yang bercampur akan menjadi tidak statis.

Hidrologi akuifer pantai

Gambar 1. Contoh suatu kondisi Hidrogeologi dalam akufer pantai
A. Akuifer Tak tertekan Dengan Lapisan Dasar Impermeabel,
B. Akuifer tak Tertekan Pulau Dengan Dasar Bebas,
C .Akuifer Tertekan.

Teknologi Konservasi Air Tanah Dengan Sumur Resapan

Perubahan di dalam tanah oleh imbuhan atau perubahan luas aliran dalam daerah air tawar, menyebabkan perubahan “interface”. Penurunan aliran air tawar yang masuk ke laut menyebabkan “interface” bergerak ke dalam tanah dan menghasilkan intrusi air asin ke dalam akuifer. Tetapi sebaliknya suatu peningkatan aliran air tawar mendorong “interface” ke arah laut. Laju gerakan “interface” dan respon tekanan akuifer tergantung kondisi batas dan sifat akuifer pada kedua sisi “interface”. Pada sisi dengan air asin dapat bergerak kedalam atau keluar, pada sistem akuifer efek dari gerakan interface mempengaruhi perubahan debit air tawar di lepas pantai. Dalam suatu sistem akuifer berlapis, air asin dapat masuk akuifer oleh aliran melalui akuifer tersingkap atau bocoran yang melewati lapisan pembatas atau lantai laut

Potongan yang ideal suatu sistem akuifer pantai

Potongan yang ideal suatu sistem akuifer pantai

Pengelolaan sumberdaya air tanah memerlukan suatu pengetahuan dinamika fisik aliran air dalam tanah terhadap fenomena intrusi air asin. Jadi perlu suatu usaha meresapkan air hujan ke dalam tanah baik secara alami maupun artifisial (buatan). Dan masuknya air hujan kedalam tanah secara alami terjadi pada daerah-daerah yang porus misalnya sawah, tanah lapangan, permukaan tanah yang terbuka, Hutan, dan halaman rumah yang tidak tertutup dll. Air hujan yang jatuh ke permukaan tanah pada awalnya akan membasahi tanah, bangunan, tumbuh-tumbuhan dan batuan. Tetapi ketika air hujan tersebut jatuh pada daerah yang berpori maka akan meresap kedalam tanah sebagai air infiltrasi, air tersebut semakin lama akan meresap lebih dalam lagi sampai memasuki daerah akuifer dan akirnya menjadi air tanah.
Teknologi sumur resapan dapat dibagi menjadi dua yaitu yang bersifat pasif dan aktif. Pada teknologi sumur resapan pasif air hujan meresap secara alami melalui sumur buatan, tetapi pada sumur resapan yang bersifat aktif air dipompa (diinjeksikan) kedalam lapisan akuifer menggunakan pompa tekanan tinggi

Tujuan dan Sasaran

Tujuan penerapan teknologi sumur resapan adalah Pelestarian sumber daya air tanah, perbaikan kualitas lingkungan dan membudayakan kesadaran lingkungan; Membantu menanggulangi kekurangan air bersih; Menjaga kesetimbangan air di dalam tanah dalam sistem akuifer pantai; Mengurangi limpasan permukaan (runoff) dan erosi tanah.

Manfaat dan Potensi

Sumur resapan merupakan salah satu cara konsercasi air tanah. Caranya dengan membuat bangunan berupa sumur yang berfungsi untuk memasukkan air hujan kedalam tanah.

Sumur resapan mempunyai manfaat untuk menambah jumlah air yang masuk ke dalam tanah; Sumur resapan dapat menambah jumlah air yang masuk kedalam tanah jadi dapat menjaga kesetimbangan hidrologi air tanah dan dapat mencegah intrusi air laut; Mereduksi dimensi jaringan drainase dapat sampai nol jika diperlukan; Menurunkan konsentrasi pencemaran air tanah; Mempertahankan tinggi muka air tanah; Sumur resapan mempunyai manfaat untuk mengurangi limpasan permukaan sehingga dapat mencegah banjir; Mencegah terjadinya penurunan tanah; Melestarikan teknologi tradisionil; Sumur resapan dapat menambah jumlah air yang masuk kedalam tanah dan mengisi pori – pori tanah hal ini akan mencegah terjadinya penurunan tanah.

BAHAN

Bahan utama yang untuk membuat sumur resapan adalah :
seng/plastik, paralon, beton/bata. Seng/Plastik untuk menampung air hujan yang berasal dari genting, selanjutnya air tersebut dialirkan melalui paralon menuju ke sumur resapan. Paralon untuk mengalirkan air hujan dari talang ke sumur resapan. Beton (bis beton) atau dari batu bata sebagai dinding sumur resapan.

bahan sumur resapan

Bahan Bis Beton Yang Untuk Sumur Resapan
Dengan Sistem Dinding Tidak Porus dan Porus

METODOLOGI

Untuk mengaplikasikan teknik pembuatan sumur resapan maka perlu tahap sebagai berikut:

  1. Melakukan analisis curah hujan. Analisa terhadap curah hujan maksudnya untuk menghitung intensitas curah hujan maksimum pada perioda ulang tertentu. Jadi dengan mengetahui intensitas curah hujan maksimum maka kapasitas sumur resapan dapat dihitung.
  2. Menghitung luas tangkapan hujan. Bersama-sama dengan intensitas curah hujan maksimum dengan periode ulang tertentu akan dapat dihitung besarnya debit aliran.
  3. Menganalisis lapisan tanah/batuan. Lapisan tanah terdiri dari berbagai macam lapisan mulai dari tanah belempung, pasir berlempung dan gravel atau kombinasi dari lapisan tersebut. Sumur resapan akan sangat efisien jika di buat sampai pada daerah dengan lapisan batuan yang terdiri dari pasir atau gravel.
  4. Pemasangan sumur. Sumur resapan dapat menggunakan bis beton dengan lapisan porus atau susunan batu bata yang tersusun secara teratur. Untuk membangun sumur resapan agar dapat memberikan kontribusi yang optimum perlu metoda perhitungan sebagai berikut (Sunjoto,1992) : Menghitung debit masuk sebagai fungsi karakteristik luas atap bangunan dengan formula rasional (Q=CIA, Q=debit masuk, C=koefisien aliran (jenis atap rumah), I=intensitas hujan, A=luas atap Menghitung kedalaman sumur optimum formulasikan sebagai berikut :

H = Q/FK
[1-exp(-(FKT/πR²)]
H = Kedalaman air (m)
Q = Debit masuk (m³/dt)
F = Faktor geometrik (m)
K = Permeabilitas tanah (m/dt)
R = Radius sumur
T = Durasi aliran (dt)

  • Evaluasi jenis fungsi dan pola letak sumur pada jarak saling pengaruh guna menentukan kedalaman terkoreksi dengan menggunakan multi well system. Sebagai gambaran bagi kita jika akan membangun suatu sumur resapan tetapi tidak ingin repot oleh perhitungan yang cukup merepotkan maka Tabel 1 dapat bisa sebagai bahan acuan.

Tabel 1. Volume Sumur Resapan Pada Kondisi Tanah Permeabilitas Rendah

Tabel 1. Volume Sumur Resapan Pada Kondisi Tanah Permeabilitas Rendah
(SK Gub No.17 Th 1992)

Teknologi Konservasi Air Tanah Dengan Sumur Resapan

teknologi konservasi tanah dengan sumur resapan

PERALATAN
Alat yang untuk membuat : Peralatan pertukangan seperti tukang batu dan tukang kayu; Alat ukur ( meteran); Kayu/bambu.

CARA PEMBUATAN
Tahap-tahap pembuatan : Persiapan awal berupa penyiapan lahan dan bahan; Penggalian baik untuk sumur (sumur gali) sendiri maupun jaringan yang berasal dari atap rumah; Pemasangan meliputi pemasangan bis beton atau batu bata dan pemasangan jaringan dari rumah ke rumah.

Pemasangan dapat dilakukan dengan model tunggal dan komunal. Maksud sumur resapan model tunggal adalah satu sumur resapan untuk satu rumah, tetapi yang komunal satu sumur untuk bersama-sama  lebih dari satu rumah. Letak  untuk yang model tunggal biasanya di halaman rumah dan yang model komunal di bahu jalan.

sumber http://www.kelair.bppt.go.id

Hubungi kami :
Ahli Sumur Yogyakarta
CV Mitra Cahaya Mandiri Engineering
www.sumurboryogyakarta.co.id
085103211114

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *